Mata Kuliah Kajian Bahasa Indonesia SD
Kali
ini mimin akan share tetang makalah Apresiasi Karya Sastra Anak Secara Reseptif. Semoga bermanfaat yah, jangan lupa share ke temen-temen
alamat blog ini !!!!
Silahkan download makalah Apresiasi Karya Sastra Anak Secara Reseptif ini secara gratis.
Download pada link di bawah ini:
http://adf.ly/1PTDEb
Cukup Klik Link tersebut, dan tunggu 5 detik. Klik Skip Ad di pojok kanan atas. Pastikan internet anda tidak lag
Preview :
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
APRESIASI SASTRA ANAK-ANAK
Untuk mehamai apresiasi sastra
anak-anak perlu dipahamai dengan baik kata apresiasi dan sastra anak-anak.
Apresiasi berasal dari bahasa Latin “apreciatio” yang berarti “mengindahkan”
atau menghargai”. Berarti secara harpiah apresiasi sastra adalah penghargaan
terhadap karya sastra. Munculnya penghargaan terhadap karya sastra merupakan
manifestasi dari adanya pengetahuan tentang sastra, sejumlah pengamalan
emosional dan penajaman kognitif di bidang sastra, serta pengalaman
keterampilan bersastra, baik secara reseptif maupun secara produktif . Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Disick yang menyatakan bahwa “aspek apresiasi
yang berkaitan dengan sikap penghargaan atau nilai berada pada domain afektif
merupakan tingkatan terakhir yang dapat dicapai...pencapaiannya memerlukan
waktu yang sangat panjang serta prosesnya berlangsung terus setelah pendidikan
formal berakhir” (dalam Wardani, 1981:1)
Sedangkan
sastra anak-anak merupakan karya yang dari segi bahasa memiliki nilai estetis
dan dari segi isi mengandung nilai-nilai yang dapat memperkaya pengalaman
ruhani bagi kalangan anak-anak. Pramuki (2000) mengungkapkan bahwa sastra
anak-anak adalah karya sastra (prosa, puisi, drama) yang isinya mengenai
anak-anak; sesuai kehidupan, kesenangan, sifat-sifat, dan perkembangan
anak-anak.
Sedang menurut
Solchan dkk (1994:225) membagi pengertian sastra anak-anak atas dua bagian,
yakni sebagai berikut. Pertama “sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis
oleh pengarang yang usianya remaja atau dewasa yang isi dan bahasanya
mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak.” Kedua “sastra anak-anak
adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya masih tergolong
anak-anak yang isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian
anak.”
Dengan demikian, sastra anak-anak dapat dikatakan
bahwa suatu karya sastra yang bahasa dan isinya sesuai perkembangan usia dan
kehidupan anak, baik ditulis oleh pengarang yang sudah dewasa, remaja atau oleh
anak-anak itu sendiri. Karya sastra yang dimaksud bukan hanya yang berbentuk
puisi dan prosa, melainkan juga bentuk drama.
Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan apresiasi sastra
anak-anak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut lebih dahulu kita
pahami pengertian apresasi sastra menurut S.Effendi (1980:24) bahwa apresiasi
sastra adalah “suatu kegiatan menggauli sastra dengan sungguh-sungguh hingga
tumbuh pengertian, pengehargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan
yang baik terhadap cipta sastra.”
Pendapat
S.Effendi tersebut sejalan dengan Squire dan Taba (dalam Aminuddin, 1987:34)
yang menyatakan bahwa “apresiasi sastra mengandung tiga unsur inti: (a) aspek
kognitif, (b) aspek emotif, (c) aspek evaluatif”. Aspek kognitif sejalan
pengertian, aspek emotif sejalan dengan kepekaan perasaan, aspek evaluatif
berkaitan dengan kepekaan pikiran perasaan dan penghargaan yang positif. Lalu
apa yang dimaksud dengan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan
kepekaan perasaan? Pertama, pengertian berkaitan dengan pemahaman tentang
teori-teori dasar sastra, seperti pengertian puisi, unsur-unsur instrinsik
prosa, dan lain-lain. Kedua, penghargaan berkaitan dengan sikap pandang positif
terhadap sastra bahwa sastra memiliki nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi
penjernihan batin, peningkatan harkat kehidupan individual-sosial. Ketiga,
kepekaan pikiran kritis berkaitan dengan kemampuan memahami dan mengungkapkan
sinstesis tentang makna atau nilai-nilai yang dikandung suatu karya sastra
setelah mengadakan analisis yang teliti, saksama dan menyeluruh. Adapun kepekaan
perasaan berkaitan dengan kemampuan menikmati dan menampilkan nilai-nilai
keindahan yang terkandung dalam karya sastra, seperti rasa senang tidak senang,
berkenaan dengan cerita dan tokoh, perasaan terharu dan gembira berkenaan
dengan nasib tokoh, persaan takut, kecewa, dan kagum berkenaan dengan gambaran
peristiwa dalam cerita yang tergambar pada ekspresi wajah, gestur tubuh dan
atau intonasi pada saat pembacaan karya sastra tertentu.
Berdasar pengertian yang dikemukakan oleh S. Effendi,
dapatlah kita mengatakan bahwa apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian
kegiatan bermain dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan
pikiran kritis, kepekaan perasaan yang baik bagi anak terhadap karya sastra
anak-anak.